1. Korma Rawa
Korma rawa
(Phoenix paludosa) tumbuh berumpun dengan tinggi batang hingga 5 mtr.. Daunnya
berupa sirip yang memiliki panjang sekitaran dua mtr.. Di bagian pangkal
daunnya tumbuh duri. Duri-duri ini sesungguhnya adalah anak-anak daun yang
beralih memiliki bentuk. Setiap daun memiliki sekitaran 25 anak daun yang
tersusun dalam 4-5 grup.
2. Johanneste ijsmaria altifrons Daun payung
Daun sang
adalah satu diantara 4 spesies anggota genus Johannestijsmania yang cuma tumbuh
di lokasi Asia Tenggara. Daun Sang adalah anggota famili Arecaceae
(Pinang-pinangan atau Palem). Tanaman Daun Sang yang memiliki nama ilmiah
Johannestijsmania
16. ugeissona utilis ; Bertan
Bertan yang memiliki nama latin Eugeissona utilis, serta oleh orang-orang setempat dikatakan sebagai Kadjatoa dalam bhs Inggris di kenal sebagai “wild bornean sago palm” yang artinya Sagu Liar Borneo.
16. ugeissona utilis ; Bertan
Bertan yang memiliki nama latin Eugeissona utilis, serta oleh orang-orang setempat dikatakan sebagai Kadjatoa dalam bhs Inggris di kenal sebagai “wild bornean sago palm” yang artinya Sagu Liar Borneo.
3. Palem Merah
Palem Merah
atau Pinang Merah (Cyrtostachys renda) yang lalu diputuskan jadi flora maskot
propinsi Jambi yaitu tanaman hias. Diberi nama Palem Merah karena pelepah
pinang ini berwarna merah menyala. Serta karena warna merah pada pelepah
daunnya itu Pinang Merah (Cyrtostachys renda) seringkali dimaksud Pinang
Lipstik.
4. Balam Suntai
Balam Suntai
(Palaquium walsurifolium), balam suntai yaitu satu diantara type tanaman langka
asli indonesia. tanaman langka ini mempunyai kwalitas kayu yang baik. kelas
keawetan tanaman langka ini yaitu kelas IV serta kekuatannya kelas II. jadi
tidaklah heran bila tanaman langka ini banyak di cari orang
5. Cendana
Cendana
(Santalum album). Cendana atau cendana wangi, adalah tanaman langka penghasil
kayu cendana serta minyak cendana. Kayunya dipakai sebagai rempah-rempah, bahan
dupa, aroma therapy, kombinasi minyak wangi, dan sangkur keris (warangka).
Cendana yaitu tumbuhan parasit pada awal kehidupannya.
Kecambahnya
membutuhkan pohon inang untuk mensupport pertumbuhannya, lantaran perakarannya
sendiri tak mampu mensupport kehidupannya. Lantaran prasyarat berikut cendana
sulit dikembangbiakkan atau dibudidayakan. Kayu cendana wangi (Santalum album)
saat ini begitu langka serta harga nya begitu mahal.
6. Damar
Damar, Kopal
Keruling (Agathis labillardieri). Tanaman langka ini datang dari papua. Damar
yaitu satu diantara type pohon mungkin yang memiliki nilai ekonomi tinggi.
Tanaman langka ini tingginya dapat hingga 60 m serta dimeternya 2 m.
7. Raflesia Arnoldi
Bunga
Rafflesia hidup di Tama Nasional Bengkulu, memiliki ukuran dengan diameter
bunga yang nyaris hingga 1 mtr.. Bunga ini populer dengan sebutan bunga bangkai
lantaran keluarkan bau busuk yang menyengat. Bau busuk yang di keluarkan oleh
bunga dipakai untuk menarik lalat yang hinggap serta menolong penyerbukan.
Raflesia
Arnoldi adalah tumbuhan parasit yang membutuhkan inang untuk hidupnya. Sekarang
ini keadaan habitat Raflesia Arnoldi begitu memprihatinkan hingga jumlahnya
alami penurunan mencolok dari th. ke th.. Berkurangnya habitat bunga tersebut
di antaranya dikarenakan aktivitas manusia seperti pembukaan lokasi rimba baik
untuk aktivitas pertambangan, pertanian, ataupun permukiman.
8. Enau
Enau (Arenga
pinnata). Enau atau aren (Arenga pinnata, suku Arecaceae) yaitu palma yang
terutama sesudah kelapa (nyiur) lantaran adalah tanaman serba manfaat. Palma
yang besar serta tinggi, bisa hingga 25 m. Berdiameter sampai 65 cm, batang
pokoknya kukuh serta di bagian atas diselimuti oleh serabut berwarna hitam yang
di kenal sebagai ijuk, injuk, juk atau duk.
Ijuk
sesungguhnya yaitu sisi dari pelepah daun yang menyelubungi batang. Pohon enau
membuahkan beberapa hal, yang membuatnya popular sebagai tanaman yang
serbaguna, terlebih sebagai penghasil gula.
9. Mimba
Mimba
(Azadirachta indica). Tanaman langka ini memiliki nama lain Mimbo atau Mimba.
Tanaman langka ini adalah pohon yang tinggi (Arbor) batangnya bisa hingga 20 m
bahkan juga lebih. Kulit batangnya tidak tipis, batang agak kasar, daun
menyirip genap, serta berupa lonjong dengan pinggir bergerigi serta runcing,
sedang buahnya adalah buah batu dengan panjang 1 cm.
Buah mimba
dihasilkan dalam satu hingga 2 x satu tahun, berupa oval, apabila masak daging
buahnya berwarna kuning, biji ditutupi kulit keras berwarna coklat serta
didalamnya menempel kulit buah berwarna putih. Tanaman ini dapat dipakai
sebagai pestisida nabati.
Lantaran
daun mimba mengandung senyawa-senyawa yang bisa mengatur hama tanaman, salah
satunya yaitu sitosterol, hyperoside, nimbolide, quercetin, quercitrin,
teratur, azadirachtin, serta nimbine.
10. Tembesu
Tembesu
(Fagraea fragrans) termasuk juga dalam famili Loganiaceae. Daerah penyebarannya
Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Jawa Barat, Maluku, serta Irian Jaya. Tempat
tumbuh pada tanah datar serta sarang atau tempat yg tidak becek, tanah liat
berpasir, dengan tipe curah hujan A hingga B pada ketinggian 0–500 dpl.
Tinggi pohon
tembesu hingga 40 m, dengan panjang batang bebas cabang hingga 25 m, diameter
80 cm atau lebih, dengan batang tegak serta tak berbanir. Kulit luar berwarna
coklat hingga hitam, beralur dangkal serta sedikit terkelupas. Kayunya keras
berwarna kuning emas tua atau coklat jingga, serta termasuk juga kedalam kelas
awet satu.
1. Tikus Pohon
Verhoeven (Papagomys theodorverhoeveni)
Masih
berkutat pada keluarga tikus dan tetap di Pulau Flores, ada satu lagi jenis tikus
yang berukuran besar dibandingkan tikus pada umumnya, bernama tikus pohon
Verhoeven atau dengan nama lain Verhoeven’s Giant Tree Rat (Papagomys
theodorverhoeveni).
Tikus Pohon
Walaupun
banyak pakar lain yang menyatakan bahwa binatang endemic Pulau Flores tersebut
sudah punah sekitar 1500 SM lalu, akan tetapi IUNC baru menyatakan secara resmi
bahwa tikus pohon Varhoeven ini punah pada tahun 1996 lalu.
2. Kuau
Bergaris Ganda (Argusianus bipunctatus)
Dalam Bahasa
Inggris, binatang berjenis unggas satu ini dikenal dengan nama double-banded
Argus atau Kuau Bergaris Ganda (Argusianus bipunctatus). Walaupun hanya sedikit
saja bukti akan keberadaannya, akan tetapi dipercaya bahwa binatang satu ini
merupakan hewan asli Indonesia yang berhabitat di sekitar Pulau Jawa dan
Sumatera.
Kuau
Bergaris Ganda
Bukti akan
keberadaannya yang hingga kini tetap dijadikan acuan bahwa hewan ini pernah ada
di muka bumi adalah beberapa bulu yang akhirnya dikirimkan ke London, Inggris.
Setelah diteliti, IUCN memasukkan Kuau Bergaris Ganda dalam daftar hewan yang
sudah punah.
Selain ke-6
satwa di atas, masih ada beberapa hewan asli Indonesia lainnya yang sudah
mendekati kepunahan karena kehilangan habitat juga karena perburuan, seperti
halnya badak, burung Maleo, Mentok Rimba, pesut Mahakam sampai dengan Bekantan.
Jika tidak
ada pelestarian dan kesadaran dari semua pihak, maka menjadi satu hal yang
tidak mungkin bahwa beberapa tahun lagi, generasi penerus bangsa ini hanya akan
dapat melihat hewan-hewan tersebut melalui buku atau media lainnya saja, bukan
secara langsung karena binatang yang bersangkutan sudah punah
3. Harimau Bali
(Panthera tigris balica)
Selain
harimau Jawa, terdapat pula harimau yang menjadi penghuni asli Pulau Bali,
yaitu harimau Bali atau dalam bahasa latin bernama Panthera tigris balica.
Jenis harimau satu ini masih merupakan satu rumpun dengan harimau Jawa dan
harimau Sumatera yang kini juga semakin berkurang drastic populasinya.
Harimau Bali
Seperti
halnya harimau Jawa, keberadaan atau populasi dari harimau Bali semakin
berkurang karena hialngnya tempat tinggal mereka serta perburuan liar secara
besar-besaran yang dilakukan secara bertahun-tahun oleh masyarakat sekitar atau
pemburu kulit harimau.
Harimau Bali
terakhir ditembak mati pada tahun 1925 dan secara resmi hewan satu ini
dinyatakan punah pada tanggal 27 September 1937.
4. Harimau
Tasmania
Harimau Tasmania (Thylacinus cynocephalus) adalah marsupial karnivora masa modern terbesar yang pernah diketahui. Binatang ini berasal dari Pulau Papua dan dinyatakan punah pada abad ke-20. Binatang ini disebut harimau tasmania karena punggungnya yang bercorak belang, namun ada juga yang menyebutnya serigala Tasmania, dan dari mulut ke mulut disebut harimau tassie (atau tazzy) atau cukup harimau saja. Binatang ini adalah spesies terakhir dari genusnya, Thylacinus. Sebagaian besar spesiesnya ditemukan dalam bentuk fosil yang berasal dari awal zaman Miosen.
5. Tikus Hidung
Panjang Flores
Tikus Hidung Panjang (Paulamys naso) adalah spesies Hewan pengerat endemik Pulau Flores, Indonesia. Pertama kali spesies ini diketahui dari fragmen subfosil pada tahun 1981 dan spesimen hidup dilaporkan ditemukan hidup wilayah hutan Montane di bagian barat Flores pada tahun 1991. Hewan ini diketahui hidup di ketinggian 1.000 hingga 2.000 meter pada Gunung Ranakah, tapi diyakini hewan ini dalam keadaan bahaya disebabkan kehilangan habitat. Tikus Hidung panjang hanya satu-satunya dari genus Paulamys
Hewan ini dinyatakan punah oleh IUCN pada tahun 1996. Spesies ini ditemukan dalam penggalian di Liang Toge, sebuah gua di dekat Warukia di Flores Barat. Penggalian dilakukan oleh H.R. van Heekeren pada tahun 1954
6.
Gajah Sumatera
Hewan besar,
yang terkenal dengan telinga lebar dan belalainya ini menjadi salah satu satwa
langka dan perlu di lindungi. Sesuai dengan namanya, habitat asli dari gajah
ini tentu saja berada di Sumatra, Indonesia. Sayangnya spesies gajah ini terus
menurun dari tahun ke tahun. Bahkan dalam kurun waktu 25 tahun terakhir ini,
penurunan sampai berkisar 80% yang di sebabkan karena deforestasi. Gajah Asia
yang terkenal memiliki tubuh paling kecil ini hampir kehilangan habitatnya.
Keberadaaannya saat ini hanya tersisa sekitar 2.400 ekor sampai dengan 2.800
ekor saja yanng masih bertahan di alam liar. Namun pada hasil akhirnya adalah
sebanyak 65% dari populasina tadi akhirnya mati. Ini terjadi karena semuanya
sudah di buru oleh manusia. Susanya tinggal 35% juga ikut menyusul karena
kondisi keracunan. Mereka juga sudah kehilangan tempat tinggal. Sebab habitat
dahulunya yang menjadi rumah mereka, sekarang sudah di alih fungsikan sebagai
lahan perkebunan.
Karakteristik
Elephas maximus sumatranus jantan ini memiliki gading yang relatif lebih kecil
dari sebangsanya yang lain. Tapi entah mengapa, pemburu tetap tergila gila
untuk memburunya demi perdagangan gelap. Inilah yang menyebabkan rasio
pertumbuhan dan perkembangbiakan hewan antara gajah jantan dan
betina mengalami ketidak seimbangan. Hal inilah yang menyebabkan mereka susah
untuk bertahan di dunia.
7.
Badak bercula satu
Siapa yang
tidak kenal dengan jenis hewan ini? Tentu saja kita tahu, salah satu jenis
hewan yang paling terancam punah. Namanya paling sering di elu elukan oleh guru
saat belajar ilmu alam di sekolah dasar. Hewan ini hanya bisa bertahan di
daerah yang memiliki iklim hutan tropis. Rhinoceros sondaicus merupakan salah
satu satwa yang masih hidup saat masa kolonial. Pemburu paling gemar mengambil
cula. Selain bentuknya artistik, cula ini memiliki harga jual yang tinggi.
Keberadaan
badak bercula satu ini menyisakan sekitar 58 ekor individu yang saat ini berada
di taman nasional Ujung Kulon, Jawa. Menjadi salah satu hewan yang amat di
lindungi oleh pemerintah nasional pusat. Spesies ini sangat rentan pada kondisi
kepunahan. Tubuhnya yang tidak bisa bertahan lama karena adanya bencana alam
yang paling rawan terjadi di Indonesia. Juga karena penyakit menular, dan
keragaman genetik yang sangat minim. Bahkan menurut Badan Konservasi Dunia
IUCN, menyebutkan bahwa binatang ini masuk ke dalam daftar merah. Artinya sanat
terancam punah atau critically endangered. Salah satu spesies terdekat dari
badak jawa yang ada di Taman Nasional Cat Tien, Vietnam mengabarkan bahwa badak
mereka sudah terbunuh oleh pemburu pada tahun 2010. Untuk itu, hanya yang ada
di Ujung Kulonlah habitat terakhir badak ini.
8.
Penyu belimbing
Merupakan salah satu jenis spesies yang ada di Papua
Barat. Penyu belimbing ini memiliki bentuk tubuh yang sangat besar, bahkan
menjadi penyu terbesar di seluruh dunia. Hewan ini memang paling hobi melakukan
migrasi kemana mana. Sayangnya populasi Dermochelys coriacea beberapa tahun ini
sudah mulai menurun. Hal ini di sebabkan karena perburuan yang semakin banyak.
Atau karena terkena jaring nelayan secara tanpa sengaja, serta kotornya tempat
habitat yang menyebabkan penyu belimbing memakan sampah plastik.
Selain itu,
habitat hidup penyu ini sudah beberapa rusak karena adanya pembangunan di
kawasan pesisir. Hal ini menyebabkan penyu kehilangan tempat untuk bertelur.
Saat ini beberapa peneliti sudah mengupayakan untuk mempertahankan keberadaan
penyu yang semakin sedikit ini. Bahkan peneliti Indonesia yang bekerja sama
dengan peneliti dari University of Alabama memasang alat pemantau satelit.
9.
Badak hitam
Merupakan
salah satu jenis hewan yang paling banyak di buru oleh pemburu. Ini di sebabkan
karena karakteristik dari badak yang menawan. Culanya yang menjulang dua, kuat,
dan indah. bahkan jika anda menjualnya di pasar gelap, harga dari satu culanya
saja akan menghasilkan uang yang cukup banyak. Selain itu, badak ini juga memiliki
rasa yang enak jika di konsumsi. Makanya mereka yang mengambil cula, sekalian
untuk menyantap daging dari badaknya. Satwa badak hitam masuk dalam salah satu
satwa tertua dari golongan mamalia yang ada di dunia. Bahkan di kawasan Afrika
sana, adanya badak bercula ini menjadi salah satu atraksi yang paling di
nikmati dan di tunggu tunggu oleh para penduduk lokal maupun wisatawan.
Sayangnya,
berbagai upaya untuk di lakukan pengembang biakan dan perlindungan mengalami
berbagai hambatan dan rintangan. Karena masih tingginya tingkat kemiskinan dan
rendahnya ekonomi, menjadikan orang orang lebih perduli pada dirinya. Mereka
lebih memilih untuk melengkapi kebutuhan pribadinya, seperti makan enak dari
hasil penjualan cula badak yang akan memberikan harga tinggi, dari pada harus
menangkarnya. Apalagi keadaan pasar gelap saat ini juga sangat tinggi
permintaan untuk cula badak hitam. Jumlah populasi badak hitam saat ini hanya
mencapai 4.848 individu saja.
10.
Lumba lumba tidak bersirip yangtze
Sungguh cantik dan menarik bentuk dari lumba lumba
ini. Sekali anda melihatnya, pastilah jatuh hati. Hewan yang terkenal dengan
nama panda air raksasa merupakan salah satu jenis mamalia air yang sedang
berjalan ke arah kepunahan. Neophocaena phocaenoides juga merupakan salah satu
makhluk yang terkenal cerdas. Habitat aslinya berada di bantaran Sungai
Yangtze, Chinna, yang juga merupakan sungai paling panjang di daerah Asia.
Satwa ini
mengalami kepunahan karena adanya penangkapan yang di lakukan secara besar
besaran dan berlebihan. Selain itu juga karena pasokan makanan yang kian hari
kian menurun. Serta polusi air laut dan sungai yang menyebabkan satwa ini
kehilangan tempat tinggalnya. Manusia banyak membuang sampah dan limbah kotoran
di sungai. Juga mereka yang banyak membangun bendungan dan pabrik pabrik yang
menyebabkan spesies ini semakin sulit untuk bertahan hidup. Saat ini, kondisi
dari satwa air sungai ini terus menurun. Bahkan keberadaanya hanya sekita 1.800
ekor sampai 1.000 ekor saja di alam liar. Saudara dekat dari lumba lumba
ini, lumba lumba baiji sudah di nyatakan punah.
No comments:
Post a Comment